Monday, August 6, 2012

Kadang sentuhan kasih sayang yang lupa kita berikan kepada mereka yang membutuhkan

Hey There... Datang lagi saya membawa sebuah cerita yang cukup menyentuh perasaan...

Beberapa waktu yang lalu, ada Broadcast Message dari seorang teman bernama Ozka, yang mengajak untuk join dalam acaranya #Shoeboxproject14. BM singkat tersebut isinya seperti ini :

" SHOEBOX Project 14 will be on Aug 4th, 2012 at Panti Cacat Ganda Palsi Gunung, Jl. Raya Bogor Km. 28,5 - Cimanggis. Kami membutuhkan 30 orang volunteer yg mau meluangkan waktu untuk datang dan masing-masing wajib membawa 1 kaos putih polos ukuran XL. Nantinya kaos tersebut akan dihias & diberikan kepada 1 penghuni panti. Selain itu, kita juga akan mendengarkan ceramah agama dan berbuka puasa bersama dengan menu Potluck. Cacat Ganda adalah kombinasi cacat fisik & cacat mental. Bagi kami, mereka jdiberi kesempatan hidup untuk menjaga kebersihan hati kita. Agar bisa menyalurkan sedekah. Agar bisa terus bersyukur."

Karena teman saya yang selalu saya bisa ajak kemana-mana @rinintapradhani sedang hamil, otomatis saya harus mengajak teman saya yang lain. Akhirnya saya mengajak dayu (@d_yoe) teman kantor saya untuk join di acara tersebut dan Alhamdulillah dia mau. Jadilah hari Sabtu 4 Agustus 2012 kemarin, Saya mengikuti sebuah kegiatan yang diusung oleh @shoeboxproject tersebut.

Persiapan sebelum sabtu itu agak sedikit heboh sih sebenernya. Saya harus persiapkan kaos putih polos ukuran XLdan benang warna warni yang akan digunakan untuk menjahit. Sabtu pagi sebelum acara saya pergi ke ITC Fatmawati untuk mencari Kaos putih polos ukuran XL, dan hasilnya saya hanya bisa menemukan kaos putih polos ukuran L dan untuk perempuan. Dan ternyata benang jahit oh benang jahit dan jarum itu tertinggal di rumah. Muterin 3 lantai untuk cari benang dan jarum, dan tak ada.... Akhirnya ke pasar Blok A untuk cari benang itu. Dan Alhamdulillah bisa dapet...

Jarum + Benang Warna Warni dan Kaos Putih

Setelah semua beres, Saya jemput dayu di Citos jam 3 dan langsung berangkat ke Panti yang telah dipilih. Dan sebenernya i dont really know where's the place, so i use my GPS and my imagination to get there... Also my car.. :) Alhamdulillah, imajinasi dan GPS berkolaborasi dengan baik, Tibalah kita disana... Sesampainya disana disambutlah kami dengan Ozka dan teman-teman dari Shoebox dan Sukarelawan. dan beberapa penyandang cacat ganda. Lalu kita dibriefing apa saja yang akan dilakukan disana... Intinya, kita memilih satu orang anak untuk diberikan sebuah kaos yang sudah kita kreasikan. Let's see how it goes.

Setelah mengambil benang, Jarum dan Hiasan untuk ditempelkan di baju, Saya pergi menuju kamar-kamar yang berisi para pengidap cacat ganda tersebut. Di kamar tersebut seperti ini pemandangannya.


Tiffani telah diambil cairan di kepalanya. Tetapi sepertinya tidak ada perubahan untuk kondisinya.
Dia tidak bisa melihat, tidak bisa mendegar, tidak bisa jalan ataupun bicara.

Yayu, Dia suka kejang, jadi stlh serangan biasanya dia ngedrop. Dia ga bisa ngomong.
Tapi Subhanallah, anak yang cantik ya 
Yayu adalah anak yang saya pilih untuk saya berikan kaos kreasi saya dan Tiffani anak yang dipilih oleh Dayu. Ya mari kita mulai berkreasi, jahit menjahit.. Saya hanya bisa menjait asal-asalan, jadi kita lihat hasilnya ya.


Saya berpose dengan Yayu dengan hasil karya jahitan beberapa ornamen yang saya letakkan di beberapa sisi baju. Lumayan!!!

Dayu berpose bersama Tifani, Entah dia bisa merasakan atau tidak bahwa ada orang yang sedang berusaha berkomunikasi dengan dia. Semoga Tiffani cepat diberikan kesembuhan.

Selama proses penjahitan oranamen tersebut di kaos, Saya berusaha untuk berkomunikasi dengan yayu yang sedang asik menonton kartun. Dan dia tidak bisa merespon kehadiran saya. Ketika ada yang menghalangi nya menonton tv, dia pasti menangis. Kata suster, dia sedang drop abis kejang. Kalau kejang kadang dia bisa sampai jatuh. Setelah selesai, saya berusaha ajak komunikasi sambil menyentuh rambutnya. Saya cuma pengen dia merasa sedikit kasih sayang disaat dia merasa dia sendirian dan tak bisa berkomunikasi. Yayu beberapa kali menggenggam tangan saya erat, dan entah apa itu merupakan sebuah respon atas kehadiran saya atau apa. Saya juga ga mengerti.

Saya dan dayu lanjut kesisi lain dari Panti tersebut, Kami melewati lorong ini. Tempatnya sangat layak dan bersih. Disana ada tempat therapi, tempat konsultasi dokter. .


Di sisi lain bangunan tersebut, kami menemukan  para pengidap cacat ganda yang lain dengan berbagai latar cerita bagaimana mereka bisa sampai disana dan bagaimana cerita kisah keluarganya.

 Saya lupa dia namanya siapa, Foto sebelah kiri itu adalah foto sebutlah A ketika dia masih kecil. Dan sekarang dia sudah cukup besar. Si A mengalami kerusakan pada otaknya. Orang tuanya menitipkan dia di panti ini. Tapi saya kurang tahu apakah orangtuanya tetap memberikan uang untuk biaya hidupnya.


Kalau ini namanya Nanda, she has the same name as mine. But different story of life. Tangannya Nanda diikat, karena dia suka memukuli tubuhnya dengan tangan kanannya, sehingga banyak luka di muka nya. Olehkarena itu para petugas mengikat tangannya supaya dia tidak menyakiti diri sendiri. Pernah dia menggigit bagian bawah bibirnya sampai habis :'( Dia tidak bisa melihat dan berbicara, jadi dia dalam posisi itu selama-lamanya. Ibunya Nanda meninggalkan nanda di panti, dulu katanya si Ibu mau pergi ke Arab Saudi untuk bekerja, dia memberikan nomer telpon dan menjanjikan akan mengirimkan sesuatu dari sana. Para pengasuh hanya mengatakan "Ibu tidak usah repot-repot untuk memberikan kepada kami. Anak ibu lebih butuh biaya daripada kami." Setelah itu Ibu itu tidak ada kabar dan tak pernah memberikan uang sepeserpun untuk Nanda. TRAGIS!!! Ketika melihat Ibu pengasuh nyuapin si Nanda, saya tergerak untuk mencoba. Alhamdulillah regal dan susu ludes dimakan nanda. Mungkin hanya hal-hal kecil seperti ini yang bisa kami lakukan untuk mereka-mereka yang butuh perhatian.


Foto di atas adalah Mary, Dia kelahiran 1976 dan sudah ada di panti sejak 1982. Mary lebih beruntung dari Nanda, karena Keluarga Mary suka menjemputnya pada saat lebaran. Mary punya beberapa adik dan keponakan. Alhamdulillah Mary masih ada yang perhatian walaupun disaat kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan banyak hal. Mary cukup humoris, karena ketika kita mau foto bareng, foto pertama Mary ketutupan rambut saya, setelah diperlihatkan Mary tertawa. :D alhamdulillah bisa buat dia senang walaupun hanya sebentar.


Mau cerita tentang Ibu pengasuh ini, sebut aja ya Ibu B yah. Ibu B bercerita bahwa dia sudah 30 tahun mengabdi di panti ini. Gajinya sekarang itu 5% dari gaji saya sekarang. Tapi ibu masih bisa bersyukur. Katanya bekerja di panti merupakan panggilan hidupnya. Walaupun gajinya kecil, tapi ibu bisa menyekolahkan dua  anaknya sampai perguruan tinggi. Anak pertama sudah bekerja di Sanyo. Kata Ibu B, mungkin ini adalah berkah dan doa anak-anak panti. Nyessss rasanya dengernya. Hidup tidak pernah seperti matematika ya 1+1 = 2. Ini bukti nyata kalau rezeki itu ada dimana-mana.

Saat-saat mendekati waktu berbuka, kami menuju ruang makan. Disana bergelimangan makanan antara lain sate, sambal teri, mie goreng, capcay, air kelapa, teh kotak, dll. Dan semua makanan dan minuman murni sumbangan dari orang-orang yang perduli dengan Shoeboxproject dan sesama!!! Terima Kasih...


Sambil menunggu buka kami ditemani dengan salah satu pengidap cacat ganda, yang kalau saya tidak salah adalah penghuni tertua berusia sekitar 40 tahunan (lagi-lagi saya lupa catet namanya). Dia menghibur kita dengan bernyanyi, sepanjang jalan kenangan dan masih banyak lagi. Suaranya lumayan bagus kok... :) hehehe...


Tibalah waktu berbuka, mari kita makan bersama... Semua berbaur dan berbincang-bincang. Saling berkenalan antar sukarelawan.


Tibalah saatnya berpisah, Yayu sudah bisa jalan dan bermain karena sudah sembuh dari kejangnya. Lucunya yayu suka banget sama dayu, yayu cium-ciumin hidung dayu. Lucu banget. Dan saya main sama Ica, dia tidak bisa jalan dan tidak bisa bicara tetapi dia bisa berkomunikasi walaupun dengan bahasa tubuh. Dia juga anak yang menyenangkan. Jadi, Kami menyempatkan dulu untuk foto bersama sebelum pulang..


Kesempatan datang ke  Panti Cacat Ganda Palsi Gunung merupakan pengalaman yang luar biasa untuk saya. Karena saya yang biasanya tidak berani untuk mendekat dengan orang-orang seperti mereka, berusaha untuk memahami cerita di balik tubuh nya yang tak berdaya. Mereka tidak punya pilihan untuk menjadi seperti itu. Mereka tidak bisa lari dari jalan hidupnya yang mengharuskan mereka seperti itu. Mereka hanya bisa menggantungkan hidup dan masa depannya kepada orang-orang yang masih perduli akan kehadiran mereka. Saya yakin mereka pasti merasa bahagia kalau kita mau berbagi kasih sayang, atensi dan sentuhan langsung. Banyak kok donatur yang menyumbang ini itu, tapi saya rasa mereka butuh yang lebih dari itu. Pernah gak kita coba untuk terjun langsung untuk melihat hidup mereka yang serba kekurangan dan tidak punya pilihan. Sedang hidup kita yang punya banyak pilihan dan bisa melakukan banyak hal yang kita mau. Tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk mereka yang butuh perhatian kita...

Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan, sebagai pengingat kita akan esensi hidup yang sebenarnya. Di tengah hingar bingar dunia yang kadang menelan kita dan mengaburkan arti dan esensi hidup kita sebagai seorang manusia.

Cheers,
Nanda

No comments:

Post a Comment