Wednesday, February 2, 2011

Hukum di Indonesia - Tegak tak Tegak

Melihat TV terutama berita, membuat saya malas. Terutama apabila melihat perdebatan dari para pakar, pejabat, orang berwenang, dan siapa lah mereka. Semua punya pendapat masing-masing dan punya tujuan sendiri-sendiri. Ngotot sengotot ngotot nya. (baca : Menghela nafas panjang). Apa tidak lelah ya menonton itu setiap hari.

Perdebatan para pejabat, Korupsi Para petinggi, Ketidak adilan hukum, Kriminalitas dan masih banyak lagi isi berita di televisi. Tetapi semua membuat hati gelisah dan kepala semakin penat.


Adik saya juga adalah salah satu orang yang berkecimpung di dunia hukum. Melihat sepak terjangnya membuat saya menjadi seram. Perasaan takut kalau sampai dia kenapa-kenapa sering menghantui saya dan orangtua kami. Terkadang dia menceritakan mengenai apa yang dia hadapi, contohnya adalah dia pernah membela Penipu (menjual barang mistis). Penipu itu bisa menjual satu barang mistis dengan harga lebih dari 1 milyar. Dan hal yang aneh adalah ada saja orang yang membeli barang tersebut. Client nya ini tentu saja dipenjara karena dituntut oleh orang yang merasa ditipu. Kemudian di sel dia bertemu oleh teman-temannya client, dimana mereka adalah koruptor puluhan milyar. Mereka berkata, "enakan jadi koruptor dipenjara paling lama 2 tahun dapet puluhan milyar. Kerja sampai bongkok juga tidak dapat segitu dalam waktu 2 tahun". Haduh sedihnya mendengarnya. Sudah sehancur apakah mental para masyarakat kita. Merugikan negara milyaran rupiah dipenjara 1-3 tahun.

Tadi saya menonton infotaiment yang sedang membahas mengenai divonisnya Ariel karena perbuatan asusila selama 3 tahun 8 bulan (kaklau tidak salah). Kalau saya pikir, dia yang apes videonya tersebar, dia yang tercemar, karir nya hancur, dihukum oleh masyarakat. Istilahnya yang apes dia, ga merugikan negara, plus dipenjara juga lama. Tapi hukumannya lebih berat dari koruptor.

Mengenaskan sekali hidup di Indonesia tercinta ini. Kapan kita bisa hidup dalam keteraturan dan kepastian. Semoga masa itu akan cepat datang, sebelum masyarakat kecewa dan berpindah tempat. :(

No comments:

Post a Comment